TIONG BAHRU

TIONG BAHRU TRAIL

Tiong Bahru merupakan sebuah kawasan permukiman yang mulai dikembangkan pada 1930-an. Berjalan-jalan di Tiong Bahru, Ada dapat merasakan suasana tempo dulu berpadu dengan modern di area ini.

Bangunan bernuansa retro dengan konsep arsitektur art-deco serta rumah-rumah toko khas Semenanjung Melayu dengan tangga spiral, balkon, dan atap yang rata masih dapat ditemukan di sini.

Anda dapat mengikuti tur yang dipandu oleh warga lokal atau pelajar untuk menelusuri sudut-sudut Tiong Bahru serta mengetahui sejarahnya. Tur tersebut adalah National Heritage Board (NHB) Tiong Bahru Trails.

MONKEY GOD TEMPLE

Kuil ini juga dikenal dengan nama The Tiong Bahru Qi Tian Gong. Kuil dibangun pada 1920 dan rupa awalnya hanyalah sebuah gubuk di pelataran kebun talas di Eng Hoon Sreet. Kuil kemudian dipindahkan ke lokasi saat ini pada 1938.

Kuil ini didedikasikan untuk Raja Kera Sun Wu Kong dalam cerita klasik Perjalanan ke Barat karya Wu Chen-en. Di kuil ini Anda dapat menemukan lebih dari 10 patung Dewa Kera yang berasal dari abad silam. Kuil ini bisa jadi destinasi menarik bagi Anda yang gemar memotret keragaman budaya.

KAFE-KAFE FOODSTAGRAMABLE

Tiong Bahru memiliki sejumlah kafe yang tak hanya memiliki interior menarik, tetapi juga makanan yang foodstagramable. Dua di antaranya adalah Tiong Bahru Bakery dan Plain Vanilla.

Tiong Bahru Bakery merupakan toko roti sekaligus kafe yang menyuguhkan ragam pastry dan roti artisan. Semua bahan didatangkan langsung dari Prancis. Croissant dan kouign amanns di Tiong Bahru Bakery disebut-sebut sebagai pastry terbaik se-Singapura.

Plain Vanila populer sebagai bakery indie yang menyajikan cupcakes cantik superlembut dari bahan-bahan organik. Cupcakes dibuat tanpa tambahan gula dan pengawet. Tepung yang digunakan pun tepung yang menyehatkan dipadu dengan mentega vanila yang berkualitas. Hidangan yang paling terkenal adalah Red Velvet Cupcakes.

BIRD CORNER

Hanya warga lokal yang mengetahui sudut ini di Tiong Bahru. Letaknya berada di persimpangan jalan antara Tiong Bahru Road dan Seng Poh Road. Lokasi ini dulunya merupakan area di mana banyak penjual burung dan pehobi burung beriteraksi.

Kini, warga lokal menggantung banyak kandang burung dan menikmati “nyanyian” mereka sambil duduk-duduk minum kopi. Anda dapat berkunjung ke sini dan melihat keindahan warna serta mendengarkan suara merdu burung-burung di tengah suasana perkotaan.

Musisi jazz kenamaan asal Amerika Serikat, Herbie Mann, konon pernah datang ke sudut ini hanya untuk memainkan flute kesayangannya dengar latar nyanyian burung-burung pada 1984.